Jelaskan Bahwa Komik Memiliki Sifat Emosional Ternyata Ini Penyebabnya

  • Whatsapp
jelaskan bahwa komik memiliki sifat emosional

Komik sebenarnya termasuk ke dalam bacaan yang ringan, namun ternyata komik memiliki sifat emosional yang cukup tinggi. Karenanya banyak yang bertanya dan meminta jelaskan bawah komik memiliki sifat emosional, maka di sini akan diberikan penjabarannya.

Komik Memiliki Sifat Emosional

Meskipun tidak banyak menggunakan kalimat deskriptif, namun ternyata komik mampu memberikan rasa emosional. Bahkan ada beberapa yang menyatakan bahwa sifat emosional komik ini jauh lebih besar dibandingkan dengan novel.

Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, dimulai dari penggambaran komik yang jelas sampai dengan penggambaran ekspresi yang dapat dilihat. Meskipun penggunaan kata-kata pada komik ini sedikit, namun gambar yang jelas inilah yang menolong pembaca untuk mampu mendapatkan gambaran.

Dari gambaran inilah pembaca dapat membayangkan kejadian yang terjadi, begitu juga dengan lokasi dan tempat kejadiannya. Hal inilah yang mampu membuat pembaca menjadi larut dalam kesedihan, sehingga tidak heran terbawa emosional.

Tentu saja emosional di sini tidak hanya tentang kesedihan, namun juga emosi lain seperti bahagia, dsb. Terutama untuk bahagia, karena salah satu ciri komik adalah menyuguhkan selera humor yang cukup tinggi, bahkan ketika ceritanya mellow ataupun mengandung misteri.

Dari situ memang, terlihat bahwa tidak perlu banyak kata-kata untuk menggambarkan dan memberikan sifat emosional yang terasa sampai ke pembaca. Karena hanya dengan sedikit saja, namun penggambarannya jelas justru jauh lebih membuat pembaca terbawa emosi.

Hal ini menjadi petunjuk bagi para calon pembuat komik, bahwa keselarasan gambar dan kata sangat penting. jadi pastikan untuk membuat komik ini benar-benar selaras supaya emosi yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembacanya.

Kamu bisa baca komik gratis di komikcast.

Itulah kurang lebih yang berikan jelaskan bahwa komik memiliki sifat emosional, bahkan jauh lebih emosional daripada novel bagi sebagian orang. Tidak perlu kalimat panjang ternyata, hanya tinggal menyelaraskan kata dan gambar supaya menjadi lebih jelas.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *