Cara Menyikapi Masa Pubertas Anak, Orang Tua Wajib Mengerti

  • Whatsapp
cara menyikapi masa pubertas

Bagi sebagian besar orang tua menghadapi masa pubertas anak adalah saat yang paling tidak menyenangkan.  Pasalnya pada periode tersebut tampaknya seorang anak menjadi lebih pemberontak atau memiliki sifat yang berbeda dibandingkan ketika masih kanak-kanak.

Oleh karenanya banyak yang kemudian mencari cara menyikapi masa pubertas agar dapat melakukan parenting yang tepat untuk mendampingi tumbuh kembangnya secara psikis. Ditambah lagi pada masa itu dunia anak menjadi lebih terbuka.

Lalu apa sebaiknya harus dilakukan orang tua sebagai cara menyikapi masa pubertas sang Buah Hati? Simak, beberapa tips berikut ini untuk mendampinginya dengan sepenuh hati.

Cara Menyikapi Masa Pubertas Anak

Masa pubertas bagi seorang anak adalah periode peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Bukan saja orangtua yang mengalami kebingungan tetapi juga sang buah hati yang pertumbuhan fisiknya sudah berkembang, namun belum dengan kemampuan kognitifnya.

Hal itulah yang sering menjadi pertentangan antara orang tua dengan anak. Sementara orang tua menganggap anaknya masih setara dengan anak kecil yang perlu diatur dan dituntun setiap saat.

Sementara sang anak sudah merasa seharusnya ia diperlakukan dewasa namun belum memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab dengan benar atas semua perilakunya. Keadaan inilah yang kemudian menjadi fase pubertas adalah masa yang paling penting bagi pendampingan keluarga.

Adapun beberapa hal yang dapat orang tua lakukan untuk mendampingi masa pubertas seorang anak adalah sebagai berikut:

Memahami Kondisi Psikis Anak

Sebaiknya orang tua harus belajar untuk memahami kondisi psikis anak yang sudah mulai berbeda dibandingkan pada saat masa anak-anak. Biarkanlah anak-anak menemukan dirinya sendiri dengan menjadi remaja sesuai dengan sifatnya.

Contohnya adalah jika anak seorang introvert, pahami bahwa ia memerlukan waktu yang lebih banyak untuk menyendiri agar mempunyai energi ketika beraktivitas bersama banyak orang.

Begitu pula sebaliknya. Orang tua harus memahami bagaimana seorang remaja ekstrovert beraktivitas secara penuh. Pahami bahwa Ia membutuhkan banyak orang agar membantunya memiliki produktivitas yang tinggi.

Membantu Anak Membuat Keputusannya Sendiri

Anak remaja sering merasa bimbang untuk membuat keputusannya sendiri karena masih takut untuk bertanggung jawab serta membuat kesalahan. Dapat membantunya untuk memutuskan dengan cara mengarahkan agar berpikir rasional serta mempertimbangkan baik buruk dari keputusan yang diambil.

Membiarkan Anak untuk Bertanggungjawab

Anak remaja seringkali tidak ingin dianggap sebagai anak kecil yang harus dituntun. Oleh karenanya Jika ia membuat keputusan yang salah biarkanlah remaja tersebut untuk bertanggung jawab.   Tujuannya adalah agar ia mampu membuat keputusan yang lebih baik dengan pertimbangan yang lebih rasional.

Mendidik anak adalah kodrat utama orang tua yang tidak akan pernah selesai.  Oleh karenanya Anda dapat membaca berbagai informasi terbaru di artikel keluarga yang ada. Sebab adalah tanggung jawab orang tua untuk terus membantu sang buah hati agar setiap hati masa depannya dengan sebaik mungkin.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *